Wednesday, October 12, 2016

Gerakan-gerakan dasar Tae Kwon Do

Gerakan dasar Tae Kwon Do terbentuk dari kombinasi berbagai teknik gerakan menyerang dan bertahan. Dasar-dasar Tae Kwon Do terdiri atas 5 komponen, yaitu:

1. Keupso (bagian tubuh yang menjadi sasaran), terdiri atas :
·      Eolgol (bagian atas/kepala/muka)
·      Momtong (bagian tengah/badan)
·      Arae (bagian bawah tubuh)


2. Bagian tubuh yang digunakan untuk menyerang dan bertahan, terdiri atas :
·      Jumeok (kepalan), yaitu Deung-Jumeok (punggung kepalan), Me-Jumeok (kepalan palu), Pyon-Jumeok, Bam-Jumeok, Jipke-Jumeok.
·      Son (tangan), yaitu Sonnal (pisau tangan), Sonnal-Deung, Batang-Son (telapak tangan), Pyon-Jumeok, Pyonson-Keut dengan variasi Pyonson-Keut Sewo Chireugi, Pyonson-Keut Upeo Chireugi, Jechin-Pyonson-Keut, Gawison Keut, Ageum Son.
·      Palmok (lengan), yaitu An Palmok (lengan bagian dalam), Bakkat Palmok (lengan bagian luar) , Deung Palmok, Mit Palmok.
·      Palgup (siku).
·      Dari (kaki bagian atas) yaitu Mureup / lutut dan Jeonggang Wi / tulang kering, dan
·      Bal (kaki bagian bawah), yaitu Ap chuk (ujung depan telapak kaki), Dwitchuk (telapak kaki bagian belakang), Dwikumchi (tumit), Baldeung (punggung kaki), Balnal Deung, Balbadak (telapak kaki bagian dalam), Balkkeut, Balnal (pedang telapak kaki).
3. Seogi (sikap kuda-kuda), yang terdiri dari 3 sikap kuda-kuda pokok yaitu :

a. Neolpyo Seogi (sikap kuda-kuda terbuka), terdiri atas
·      Pyeonhi Seogi (sikap kuda-kuda rileks)
·      Charyeot Seogi (sikap kuda-kuda bersiap)
·      Naranhi Seogi (sikap kuda-kuda sejajar).
·      Juchum Seogi (sikap kuda-kuda duduk).
·      Ap Seogi (sikap kuda-kuda jalan pendek).
·      Ap Kubi Seogi (sikap kuda-kuda jalan panjang).
·      Dwit Kubi Seogi (sikap kuda-kuda kuda-kuda L).
·      Beom Seogi (sikap kuda-kuda harimau).
·      Hakdari Seogi (sikap kuda-kuda satu kaki)
b. Moa Seogi (sikap kuda-kuda tertutup), terdiri atas Moa Seogi dan Koa Seogi (sikap kuda-kuda kaki menyilang).

c. Teuksu Poom Seogi (sikap kuda-kuda khusus), terdiri atas Kibon Junbi Seogi (sikap kuda-kuda siap), Bojumeok Junbi Seogi (sikap kuda-kuda siap dengan menutup kepalan).


4. Makki (tangkisan), berbagai macam tangkisan diantaranya yaitu:
·      Arae Makki (tangkisan ke bawah)
·      Eolgol Makki (tangkisan ke atas)
·      Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar ke dalam)
·      Momtong Bakkat Makki (tangkisan ke tengah dari dalam ke luar)
·      Sonnal Momtong Makki (tangkisan ke tengah dengan pisau tangan)
·      Batang Son Momtong An Makki (tangkisan ke tengah dari luar dengan bantalan telapak tangan)
·      Kawi Makki (tangkisan menggunting)
·      Sonnal Bitureo Makki (tangkisan melintir dengan satu pisau tangan)
·      Hecho Makki (tangkisan ganda ke luar)
·      Eotgoreo Arae Makki (tangkisan silang ke arah bawah)
·      Wesanteul Makki (tangkisan ganda memotong arah bawah dan ke luar

5. Kongkyok Kisul (teknik serangan), terdiri atas:

a. Jereugi (pukulan), yaitu :
·      Momtong Jireugi (pukulan lurus ke depan, sasaran tengah / ulu hati).
·      Yeop Jireugi (pukulan lurus ke samping).
·      Dangkyo Teok Jireugi (pukulan ke rahang sambil menarik).
·      Du Jumeok Jecho Jireugi (pukulan ganda mengait ke atas).

b. Chigi (sabetan), yaitu :
·      Han Sonnal Mok Chigi (sabetan tunggal dengan pisau tangan)
·      Jebipoom Mok Chigi (sabetan dari lura ke dalam dibarengi tangkisan pisau tangan ke arah atas)
·      Me Jumeok Naeryo Chigi (sabetan dari atas ke bawah dengan bantalan kepalan bagian ruas kelingking)
·      Dung Jumeok Eolgul Ap Chigi (sabetan depan menggunakan bonggol atas kepalan dengan sasaran atas)
·      Palkup Dollyo Chigi (sabetan memutar dengan siku tangan)
·      Palkup Pyojeok Chigi (sabetan siku tangan dengan sabetan sasaran/target terpegang)
·      Mureup Chigi (sabetan yang menggunakan lutut)
·      Deung Jumeok Bakkat Chigi (sabetan dari dalam ke luar dengan menggunakan bonggol atas kepalan).

c. Chireugi (tusukan), yaitu :
·      Pyeonson Keut Sewo Chireugi (tutuksan dengan telapak tangan tegak)
·      Kawison Keut Chireugi (tusukan dengan 2 jari ke arah mata)

d. Chagi (tendangan), yaitu :

·      Ap Chagi (tendangan depan)
·      Dollyo Chagi (tendangan serong/memutar kesamping)
·      Yeop Chagi (tendangan samping)
·      Dwi Chagi (tendangan belakang)
·      Naeryo Chagi (tendangan menurun/mencangkul)
·      Twio Yeop Chagi (tendangan Yoep Chagi dengan melompat)
·      Dwi Huryeo Chagi (tendangan balik dengan mengkait)
·      Doobal Dangsang Chagi (tendangan ganda ke depan sambil melompat)
·      Twio Ap Chagi

·      Twio Dwi Chagi

Profil S. Wiyanto alias Master Anto , President of ATS

S. Wiyanto  sejak tahun 1977 – 1980 memulai debutnya dalam olah raga bela diri dengan belajar beladiri di Juzitzu Brazillian di Surabaya dengan pelatih Sumardi. 
Selain Juzitzu  beliau  juga getol mempelajari berbagai olah raga bela diri lainnya. 

Pada tahun 1981-1985 belajar beladiri  Silat Joko Tole  di Madura dengan pelatihSuhelmi.

Kemudian pada tahun 1986-1987 berlatih olah raga Karate dengan  pelatih Arief Budiman  di Surabaya.  Selanjutnya  beliau pada tahun 1988-1994  berlatih  olah raga Taekwondo  dengan pelatih Syahriel Risnal / Oh ill Nam   di Jakarta . 


Pada tahun 1995-1997, memulai profesinya sebagai pelatih Taekwondo di Team Patria Bekasi. Dan juga sebagai pelatih  Taekwondo di Bakrie Brother Clubpada tahun 1995. 
Pada tahun 1998-1999 sebagai pelatih Taekwondo di Team Makostrat TNI/Ajudan Jendral  Zeni 2000.

Pada  tahun 2001-2006, menjadi pelatih  Taekwondo Team Jawa Barat  Indonesia-Korea LG CUP 1 dan Team Garuda Emas Indonesia /Ragunan.

Selain itu  beliau tidak bosan-bosannya menimba ilmu  dengan mengikuti berbagai seminar bela diri  seperti Street Fighter, Aikido, Shaolin dan Permainan Senjata

Sejak tahun 2007 sampai sekarang memilih  profesi sebagai Pelatih Professional Beladiri Taekwondo

Tuesday, October 11, 2016

Terminologi Tae Kwon Do

  1. Sabeum = Instruktur
  2. Sabeum Nim = Instruktur Kepala
  3. Seonbae = Senior
  4. Hubae = Junior
  5. Tae Kwon Do Junshin = Prinsip Ajaran Tae Kwon Do
  6. Muknyeom = Meditasi
  7. Dobok = Seragam Tae Kwon Do
  8. Ti = Sabuk Latihan
  9. Oen = Kiri
  10. Oreon = Kanan
  11. Joonbi = Siap
  12. Sijak = Mulai (Tanpa Komando(biasa dilakukan di poomse))
  13. Kalryeo = Stop
  14. Keysok = Lanjutkan
  15. Keuman = Selesai
  16. A Nee = Tidak
  17. Yee = Ya
  18. Eolgol = Sasaran atas
  19. Moumtong = Sasaran tengah
  20. Arae = Sasaran bawah
  21. Kyungrye = hormat
  22. chariot= mempersiapkan diri
  23. nici= sekian
  24. belci ki manisi= tempat istirahat
  25. menicip= pengawas taekwondo
  26. dobeon= dua kali
  27. sambeon= tiga kali
  28. iljang= satu
  29. ijang= dua
  30. samjang= tiga
  31. sahjang= empat
  32. ohjang= lima
  33. yukjang= enam
  34. chiljang= tujuh
  35. paljang= delapan
Pukulan (Jeourugy)


  • Yeop Jireugi = Pukulan Samping
  • Chi Jireugi = Pukulan Dari Bawah Keatas
  • Dolryeo Jireugi = Pukulan Mengait
  • Pyojeok Jireugi = Pukulan Dengan Sasaran
  • momtong jireugi= pukulan mengarah ke tengah(pukulan mengarah ke ulu hati)
  • are jireugi= pukulan ke bawah
  • oreon jireugi= pukulan dengan tangan kanan yang dilakukan sambil menendang(ap chagi)
  • Eolgol jireugi=pukulan ke atas (pukulan mengarah ke kepala)
  • hengek= menunduk
  • ap chumbi= siap

Tendangan (Chagi)


  • Ap Chagi = Tendangan Kedepan
  • Dollyo Chagi = Tendangan Melingkar Depan
  • Yeop Chagi = Tendangan Samping
  • Dwi Chagi = Tendangan Kebelakang(sasaran=tengah)
  • Twieo Dwi Chagi = Tendangan kebelakang Yang Dilakukan Sambil Melompat
  • goley chagi= tendangan double
  • sip chagi an chagi= tendangan yang dilakukan sambil melompat dan tangkisan aremaki
  • eolgol ap chagi = tendangan mengarah ke atas yang menyamping (tendangan ke arah kepala)
  • momtong ap chagi=tendangan mengarah ke tengah(mengarah ke perut)
  • penriyti chagi= tendangan keliling.
  • Dwi Hurigi=tendangan kebelakang miring dengan sasaran kepala
  • Del’o ap chagi=tendangan ke arah kepala menggunakan tumit dan tidak miring

Tangkisan (Makki)


  • aremaki = Tangkisan bawah
  • Elgol Ceceumaki = Tangkisan ke arah kepala
  • Bakat Momtong Bakat Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian dalam lengan bawah.
  • Bakat Momtong An Maki = Tangkisan dari arah dalam menggunakan bagian luar lengan bawah.
  • An Maki = tangkisan darri arah luar.
  • bina maki an maki= tangkisan yang dimulai dari lengan bawah dan saat masuk ke dalam harus melalui lengan atas.
  • am palmok mongtong bakat maki= tangkisan ke arah lengan bawah

Filosofi sabuk pada Tae Kwon Do


  • Putih melambangkan kesucian, awal/dasar dari semua warna,permulaan.(mempelajari jurus dasar 1)
  • Kuning melambangkan bumi,disinilah mulai ditanamkan dasar-dasar TKD dengan kuat.?(mempelajari jurus dasar 2 dan 3.Sebelum naik sabuk hijau biasanya naik ke sabuk kuning strip hijau terlebih dulu.
  • Hijau melambangkan hijaunya pepohonan,pada saat inilah dasar TKD mulai ditumbuhkembangkan.(mempelajari taeguk2).Sebelum naik ke sabuk biru biasanya naik ke sabuk hijau strip biru terlebih dulu.
  • Biru melambangkan birunya langit yang menyelimuti bumi dan seisinya,memberi arti bahwa kita harus mulai mengetahui apa yang telah kita pelajari.(mempelajari taeguk 4).Sebelum naik sabuk merah biasanya naik ke sabuk biru strip merah terlebih dulu.
  • Merah melambangkan matahari artinya bahwa kita mulai menjadi pedoman bagi orang lain dan mengingatkan harus dapat mengontrol setiap sikap dan tindakan kita.(mempelajari taeguk 6). Sebelum naik sabuk hitam, biasanya naik ke sabuk merah strip dua dan merah strip satu dahulu. Maksud dari matahari adalah tingkaran di mana seorang sabuk merah memberi kehangatan atau dalam arti denotasi mulai memberi ilmu atau bimbingan.
Hitam melambangkan akhir,kedalaman,kematangan dalam berlatih dan penguasaan diri kita dari takut dan kegelapan.Hitam memiliki tahapan dari Dan 1 hingga Dan 9. Juga melambangkan alam semesta

Tata tertib Taekwondo


Tata tertib Taekwondo Indonesia yang harus dipatuhi oleh seluruh Taekwondoin yaitu:

1.    Bilamana anda memasuki Do Jang berikanlah hormat kepada:
a.    Lambang Taekwondo Indonesia/Do Jang tempat berlatih
b.    Instruktur/pelatih
c.    Senior/sesame Taekwondoin
d.    Saat meninggalkan Do Jang

2.    Bilamana anda hendak berlatih, masuklah Do Jang dan duduk/ bersikaplah dengan sopan sampai pelatih dating. Jangan meninggalakan Do Jang tanpa seizing pelatih.

3.    Jangan mengenakan sepatu, merokok, mengunyah makanan/ permen, tertawa keras dan berkata- kata kotor di dalam Do Jang.

4.    Pada saat berlatih, kenakanlah Do Bok yang bersih dan janganlah mengenakan perhiasan seperti: arloji, kalung, gelang, dan cincin.

5.    Bilamana anda bermaksud menemui pelatih, hormatlah terlebih dahulu kemudian sampaikanlah maksud anda denga sopan dan berikanlah hotmat setelah keperluan anda selesai.

6.    Bilamana anda menemui kesulitan dalam berlatih dan anda memerlukan bimbingan dari pelatih, sampaikanlah kesulitan anda denagn sopan, sederhana dan jelas. Jangan suruh pelatih anda untuk mendemonstrasikan atau melakukan suatu hal, tetapi cukup jelaskan bahwa anda tidak mengerti akan suatu hal dan percayaklanlah pelatih anda akan memberikan binbingan yang baik dan benar.

7.    Seluruh Taekwondoin harus patuh dan hormat terhadap pelatih Taekwondoin senior harus memberikan contoh yang baik kepada Taekwondoin yang lebih yunior.

8.    Jangan mendemonstrasikan atau menjalankan Taekwondo di luar Do Jang tanpa sepengetahuan atau seizing pelatih anda. Janaganlah mencemarkan nama baik Taekwondo, pengurus, pelatih dan almamater dimana anda berlatih Taekwondo.

9.    Untuk mengikuti kejuaraan atu aktivitas taekwon do ataupun seni beladiri lain, anda harus mendapatkan izin dari pelatih anda. 

Manfaat Tae Kwon Do


Taekwondo adalah salah salah satu cara untuk meningkatkan kedisiplinan, hal ini terbuti dari latihan yang tepat waktu, dan selalu konsentrasi dalam mendengarkan aba- aba dari sabeum (pelatih). Selain itu juga dalam Taekwondo kita juga diajari untuk melakukan gerakan yang telah ditentukan dan dilarang untuk coba- coba gerakan yang belum diajarkan hal ini disebabkan karena untuk meminimalkan resiko cedera. 

selain disiplin dalam Taekwondo juga diajarkan untuk bersikap saling menghormati. hal ini tertulis dalam janji Taekwondo Indonesia nomor 3 yang berbunyi "Menghormati Pengurus, Pelatih dan sesama Taekwondoin dalam mengembangkn Taekwondo Indonesia". akan tetapi semua itu kembali kepada orang yang melakukannya, apabila bersungguh-sungguh dalam mengikuti Taekwondo maka akan mendapatkan hasil yang maksimal, begitu pula sebaliknya apabila kita hanya coba- coba maka tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.

Pada dasarnya Taekwondo bertujuan untuk mencapai:
1. Budi pekerti
2. Kejujuran
3. Ketabahan
4. Penguasaan diri
5. Semangant pantang menyerah.

Apa itu TaeKwonDo


Taekwondo (juga dieja Tae Kwon Do, Taekwon-Do) adalah olah raga bela diri korea yang paling populer dan juga merupakan olah raga nasional Korea. Ini adalah seni bela diri yang paling banyak dimainkan di dunia dan juga dipertandingkan di Olimpiade.

Dalam bahasa korea, hanja untuk Tae berarti “menendang atau menghancurkan dengan kaki”; Kwon berarti “tinju”; dan Do berarti “jalan” atau “seni”. Jadi, Taekwondo dapat diterjemahkan dengan bebas sebagai “seni tangan dan kaki” atau “jalan” atau “cara kaki dan kepalan”. Popularitas taekwondo telah menyebabkan seni ini berkembang dalam berbagai bentuk. Seperti banyak seni bela diri lainnya, taekwondo adalah gabungan dari teknik perkelahian, bela diri, olah raga, olah tubuh, hiburan, dan filsafat.

Meskipun ada banyak perbedaan doktriner dan teknik di antara berbagai organisasi taekwondo, seni ini pada umumnya menekankan tendangan yang dilakukan dari suatu sikap bergerak, dengan menggunakan daya jangkau dan kekuatan kaki yang lebih besar untuk melumpuhlan lawan dari kejauhan. Dalam suatu pertandingan, tendangan berputar, 45 derajat, depan, kapak dan samping adalah yang paling banyak dipergunakan; tendangan yang dilakukan mencakup tendangan melompat, berputar, skip dan menjatuhkan, seringkali dalam bentuk kombinasi beberapa tendangan. Latihan taekwondo juga mencakup suatu sistem yang menyeluruh dari pukulan dan pertahanan dengan tangan, tetapi pada umumnya tidak menekankan grappling (pergulatan).